TAK ada seorangpun yang secara sempurna memiliki semua yang diinginkannya di dunia ini. Tanyakan saja kepada mereka yang kita duga sebagai orang terkaya atau kepada mereka yang kita sangka sebagai orang tertinggi jabatannya atau kepada mereka yang kita sepakati sebagai orang tersehat. Mereka semua pasti masih memiliki keinginan dan kebutuhan lainnya.
Yang paling perlu untuk kita lakukan adalah mensyukuri apa yang telah kita miliki dan bersabar atas segala yang luput atau hilang dari "tangan" kita. Nikmati segala nikmat yang Allah anugerahkan kepada kita tanpa membanding-bandingkan dengan apa yang diberikanNya kepada orang lain. Membanding-bandingkan nikmat seringkali berbuah iri atau berujung kecewa.
Nyaman bagi orang lain belumlah tentu nyaman untuk kita. Enak bagi orang lain juga belum pasti enak bagi kita. Keju yang katanya nikmat menurut 'orang kota' ternyata tidaklah nikmat menurut 'orang desa.' Yoghurt yang katanya istimewa menurut orang modern ternyata tak seistimewa air lahang (legen) menurut orang tradisional. Makan memakai garpu dan sumpit yang katanya bergaya metropolis itu ternyata tak semudah dan senyaman makan memakai jari-jemari tangan sendiri menurut banyak orang.
Yang penting adalah bersyukur dan tersenyum. Teruslah berdoa dan berusaha serta memasrahkan jalan hidup kepadaNya. Yakinlah bahwa inilah cara terbaik mengejar hakikat bahagia. Berkeluh kesah serta serba sibuk mengejar kenikmatan dunia dengan melupakanNya hanya akan mengantarkan pada kegelisahan
0 komentar:
Posting Komentar
Admin menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Admin berhak untuk tidak menampilkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Terima kasih telah memberi tanggapan.