KESIMPULAN yang disampaikan Syekh Abdul Wahhab Muthawi' ini layak untuk direnungkan: "Termasuk pelajaran hidup yang paling sulit adalah ketika seseorang harus belajar mengucapkan perpisahan."
Sudah tahu semua bahwa pertemuan pasti akan bertemu dengan perpisahan. Tapi perpisahan, walaupun hanya perpisahan sementara, selalu saja sulit diterima sebagai kenyataan. Secara umum, manusia mendambakan adanya kekekalan sebuah hubungan yang terjalin atas dasar cinta, kekekalan dalam kebersamaan.
Kematian adalah salah satu penyebab perpisahan yang paling lazim. Semua pasti mati. Karenanya, meninggalkan dan ditinggalkan adalah sesuatu yang lumrah dan bahkan harus. Namun, betapa sulitnya kita untuk mengungkapkan perpisahan seperti ini dengan ikhlas. Tak jarang orang mencari pembenaran akan kesedihan dan ketidakrelaannya berpisah.
Begitu tegakah Allah menjadikan hambaNya sedih karena berpisah? Sungguh asalkan semua dihadapi dengan tawakkal dan penuh ridla, perpisahan adalah awal bertemunya kembali di alam keabadian. Bukankah kita semua milik Allah dan akan kembali kepada Allah? Bukankah semuanya akan kembali kepada Allah?
Kelak akan bertemu. Jangan pernah berharap abadi di dunia. Abadi itu di akhirat kelak. Ikatlah semua hubungan di dunia ini dengan iman, niscaya kelak bertemu di alam kebahagiaan yang abadi. Semoga kita dipertemukan kelak di surgaNya
0 komentar:
Posting Komentar
Admin menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Admin berhak untuk tidak menampilkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Terima kasih telah memberi tanggapan.