Arti dan Perbedaan Rapid Test dan Tes
Swab, Mana yang Lebih Akurat?
Rapid test dan tes swab adalah dua tes untuk
mendiagnosis virus corona Covid-19.
Lalu, apa arti dan perbedaan dari keduanya, ya?
Sampai saat ini (4/6/2020), kasus corona di Indonesia masih
terus bertambah.
Data dari KawalCOVID19 (3/6/2020) terdapat penambahan 684 kasus
baru, sehingga total kasus positif saat ini mencapai 28.233 kasus.
Sementara itu, jumlah pasien yang dirawat sebanyak 18.129 orang
dengan 8.406 orang dinyatakan sembuh. Sementara 1.698 orang dinyatakan
meninggal dunia.
Selain itu, data tersebut juga menunjukkan sudah ada sebanyak
246.433 orang yang menjalani tes untuk mendeteksi Covid-19 dengan rasio positif
mencapai 8,06 persen.
Tes untuk mendeteksi infeksi virus corona penyebab Covid-19
menggunakan metode PCR (Polymerase
Chain Reaction), atau biasa disebut dengan tes swab. Selain itu, ada pula
metode rapid test.
Perbedaan Rapid Test dengan
Swab Test
Seperti diberitakan Kompas.com (27/3/2020), inilah perbedaan
dari rapid test dengan
pemeriksaan swab tenggorokan dan hidung yang selama ini digunakan untuk
menentukan diagnosis Covid-19:
1. Jenis Sampel
Pemeriksaan rapid test yang
ada di Indonesia, dilakukan menggunakan sampel darah.
Sedangkan pemeriksaan swab menggunakan sampel lendir yang
diambil dari dalam hidung maupun tenggorokan.
2. Cara Kerja
Rapid test memeriksa virus menggunakan IgG dan IgM yang ada di
dalam darah. IgG dan IgM adalah sejenis antibodi yang terbentuk di tubuh saat mengalami
infeksi virus.
Kalau terinfeksi virus, maka jumlah IgG dan IgM di tubuh akan
bertambah.
Hasil rapid test dengan sampel darah itu, bisa memperlihatkan
adanya IgG atau IgM yang terbentuk di tubuh. Kalau ada, maka hasil rapid test
dinyatakan positif ada infeksi.
Namun, hasil tersebut bukanlah diagnosis yang menggambarkan
infeksi Covid-19.
Maka dari itu, orang dengan hasil rapid testnya positif, perlu
menjalani pemeriksaan lanjutan, yaitu pemeriksaan swab tenggorokan atau hidung.
Pemeriksaan ini dinilai lebih akurat sebagai patokan diagnosis.
Sebab, virus corona akan menempel di hidung atau tenggorokan bagian dalam, saat
ia masuk ke tubuh.
Sampel lendir yang diambil dengan metode swab nantinya akan
diperiksa menggunakan metode PCR (Polymerase Chain Reaction).
Hasil akhir dari pemeriksaan ini, nantinya akan benar-benar
memperlihatkan apabila ada virus SARS-COV2 (penyebab Covid-19) di tubuh
seseorang.
3. Lama Waktu Tes
Rapid test cuma membutuhkan waktu 10-15 menit sampai hasil
keluar.
Sementara itu, pemeriksaan menggunakan metode PCR membutuhkan
waktu beberapa jam sampai beberapa hari untuk menunjukkan hasil.
Hasil pemeriksaan rapid test maupun PCR juga bisa keluar lebih
lama dari itu, kalau kapasitas laboratorium yang digunakan untuk memeriksa
sampel sudah penuh.
4. Kelebihan dan Kekurangan Rapid Test
Salah satu kelebihan pemeriksaan rapid test adalah tes ini cepat
dan mudah untuk dilakukan.
Kekurangannya, hasil dari tes ini enggak bisa digunakan untuk
mendiagnosis Covid-19.
Pasien yang positif rapid test harus melalui pemeriksaan
lanjutan yaitu swab. Sementara itu pasien yang negatif, idealnya mengulang
rapid test 7-10 hari kemudian.
Kalau enggak memungkinkan untuk mengulang, maka harus tetap
isolasi di rumah selama 14 hari.
Hal ini disebabkan IgG dan IgM, yaitu antibodi yang diperiksa
melalui rapid test, enggak langsung terbentuk begitu seseorang terinfeksi.
Dibutuhkan waktu kurang lebih 7 hari sampai antibodi tersebut
terbentuk.
Jadi, kalau seseorang menjalani pemeriksaan rapid test hari ini
padahal baru terpapar virus corona kemarin, maka kemungkinan besar hasilnya
akan negatif. Inilah yang dinamakan dengan false negative atau
negatif palsu.
Begitupun saat hasil rapid test-nya positif, bisa saja
ternyata false positive atau positif palsu.
Sebab, IgG dan IgM akan terbentuk setiap infeksi terjadi dan
bukan cuma akibat infeksi Covid-19.
Jadi, kalau rapid test menunjukkan hasil positif, kemungkinannya
ada dua, yaitu benar terinfeksi Covid-19 atau terinfeksi virus lain, seperti demam
berdarah.
5. Kelebihan dan Kekurangan Swab Test
Pengambilan spesimen lendir menggunakan swab dan pemeriksaan
menggunakan PCR adalah metode yang paling akurat dalam mendeteksi virus
SARS-COV2.
Namun, pemeriksaan ini membutuhkan waktu yang lebih lama dan
lebih rumit.
Pemeriksaan sampel pun cuma bisa dilakukan di laboratorium
dengan kelengkapan khusus. Sehingga, kapasitas pemeriksaan enggak terlalu
besar.
Oleh karena itu, butuh waktu beberapa hari hingga hasil tes bisa
keluar.
Prosedur Swab Test
Berikut adalah tahapan-tahapan dalam swab test:
1.
Pasien akan diminta untuk duduk di kursi.
2.
Lalu, tenaga kesehatan akan sedikit mendorong kepala pasien ke
arah atas dan memasukkan alat yang berbentuk seperti cotton bud,
tapi dengan ukuran yang jauh lebih panjang, ke dalam lubang hidung.
3.
Alat itu akan dimasukkan sampai mentok ke bagian belakang
hidung.
4.
Lalu, teknik swab dilakukan untuk menyapukan alat tersebut ke
area belakang hidung.
5.
Alat tersebut punya bagian ujung yang dapat menyerap cairan atau
lendir yang terdapat di area tersebut.
6.
Alat akan berada di dalam area tersebut selama beberapa detik
agar cairan bisa terserap sempurna.
7.
Setelah selesai, alat swab langsung akan dimasukkan ke tabung
khusus dan ditutup.
8.
Lalu, tabung tersebut akan dimasukkan ke dalam wadah khusus dan
selanjutnya dikirim ke laboratorium untuk diperiksa menggunakan teknik PCR.
9.
Kalau swab di hidung enggak memungkinkan, maka swab juga bisa
dilakukan melalui tenggorokan.
Setelah proses pengambilan sampel dengan teknik swab selesai,
maka sampel tersebut kemudian diperiksa dengan teknik PCR.
Jadi, PCR intinya adalah pemeriksaan untuk mencocokkan DNA atau
RNA yang dipunyai virus. Ibaratnya seperti tes DNA, tapi untuk virus.
Dengan teknik PCR, DNA atau RNA yang ada pada sampel dari swab
tadi akan direplikasi atau digandakan sebanyak mungkin.
Lalu setelah digandakan, DNA atau RNA dari sampel tersebut akan
dicocokkan dengan susunan DNA SARS-COV2 yang sebelumnya sudah ada.
Kalau ternyata cocok, maka DNA yang ada di sampel tersebut
adalah benar DNA SARS COV-2. Artinya, orang tersebut positif terinfeksi
Covid-19.
Sebaliknya, kalau ternyata enggak cocok, tandanya orang tersebut
negatif terinfeksi Covid-19.
Refrensi : GridKids.id
0 komentar:
Posting Komentar
Admin menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan. Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Admin berhak untuk tidak menampilkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Terima kasih telah memberi tanggapan.